Nama-Nama Kitab Kuno dan Pengarangnya
Bingkai Guru - Selamat benrjumpa kembali untuk semuanya. Semoga sehat selalu tidak kurang apapun. Pada artikel ini kami akan memuat tentang Nama-Nama Kitab Kuno dan Pengarangnya. Mengapa artikel ini kami huat, tidak bukan dan tidak lain hanya sebagi arsip dan untuk berbagi saja, siapa tahun ada yang sedang membutuhkannya. Karena kitab-kitab ini mempunyai riwayat atau hiterys yang sangat berharga bagi benda pusaka yang konon dulu sangat berguna pada zamannya.
Yang kami tahu bahwa Kitab Kuno merupakan pakta sejarah atau sumber sejarah yang sangat penting dalam menulis atai istilah lain dalam merekonstruksi peristiwa sejarah.
Adapun beberapa kitab kuno bersejarah di Indonesia pada zamannya antara lain yaitu :
- Kitab Mahabarata karangan : Resi Wiyasa
- Kitab Bharatayuda karangan : Mpu Sedah dan Panuluh
- Kitab Negara Kertagama karangan : Mpu Prapanca
- Kitab Ramayana karangan : Mpu Walmiki
- Kitab Arjuna Wiwaha karangan : Mpu Kanwa
- Kitab Sutasoma karangan : Mpu Tantular
Itulah nama-nama kitab beserta pengarangnya yang kami ketahui.
Baiklah akan kami bahas satu persatu di bawah ini.
Kitab Mahabarata karangan Resi Wiyasa
Ilustrasi Kitab Mahabarata |
Mahabharata (Sansekerta: महाभारत) adalah sebuah karya sastra kuno yang konon ditulis oleh Begawan Byasa atau Vyasa dari India. Buku ini terdiri dari delapan belas kitab, maka dinamakan Astadasaparwa (asta = 8, dasa = 10, parwa = kitab). Namun, ada pula yang meyakini bahwa kisah ini sesungguhnya merupakan kumpulan dari banyak cerita yang semula terpencar-pencar, yang dikumpulkan semenjak abad ke-4 sebelum Masehi.
Kitab Bharatayuda karangan Mpu Sedah dan Panuluh
Pertarungan terakhir dalam Baratayuda antara Duryudana melawan Bima |
Baratayuda, adalah istilah yang dipakai di Indonesia untuk menyebut perang besar di Kurukshetra antara keluarga Pandawa melawan Korawa. Perang ini merupakan klimaks dari kisah Mahabharata, yaitu sebuah wiracarita terkenal dari India.
Istilah Baratayuda berasal dari kata Bharatayuddha (Perang Bharata), yaitu judul sebuah naskah kakawin berbahasa Jawa Kuno yang ditulis pada tahun 1157 oleh Mpu Sedah atas perintah Maharaja Jayabhaya, raja Kerajaan Kadiri. Sebenarnya kitab baratayuda yang ditulis pada masa Kediri itu untuk simbolisme keadaan perang saudara antara Kerajaan Kediri dan Jenggala yang sama sama keturunan Raja Erlangga . Keadaan perang saudara itu digambarkan seolah-olah seperti yang tertulis dalam Kitab Mahabarata karya Vyasa yaitu perang antara Pandawa dan Kurawa yang sebenarnya juga keturunan Vyasa sang penulis
Kisah Kakawin Bharatayuddha kemudian diadaptasi ke dalam bahasa Jawa Baru dengan judul Serat Bratayuda oleh pujangga Yasadipura I pada zaman Kasunanan Surakarta.
Di Yogyakarta, cerita Baratayuda ditulis ulang dengan judul Serat Purwakandha pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwana V. Penulisannya dimulai pada 29 Oktober 1847 hingga 30 Juli 1848.
Istilah Baratayuda berasal dari kata Bharatayuddha (Perang Bharata), yaitu judul sebuah naskah kakawin berbahasa Jawa Kuno yang ditulis pada tahun 1157 oleh Mpu Sedah atas perintah Maharaja Jayabhaya, raja Kerajaan Kadiri. Sebenarnya kitab baratayuda yang ditulis pada masa Kediri itu untuk simbolisme keadaan perang saudara antara Kerajaan Kediri dan Jenggala yang sama sama keturunan Raja Erlangga . Keadaan perang saudara itu digambarkan seolah-olah seperti yang tertulis dalam Kitab Mahabarata karya Vyasa yaitu perang antara Pandawa dan Kurawa yang sebenarnya juga keturunan Vyasa sang penulis
Kisah Kakawin Bharatayuddha kemudian diadaptasi ke dalam bahasa Jawa Baru dengan judul Serat Bratayuda oleh pujangga Yasadipura I pada zaman Kasunanan Surakarta.
Di Yogyakarta, cerita Baratayuda ditulis ulang dengan judul Serat Purwakandha pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwana V. Penulisannya dimulai pada 29 Oktober 1847 hingga 30 Juli 1848.
Kitab Negara Kertagama, karangan Empu Prapanca, Kerajaan Majapahit.
Kitab Negara Kertagama |
Kakimpoi ini menguraikan keadaan di keraton Majapahit dalam masa pemerintahan Prabu Hayam Wuruk, raja agung di tanah Jawa dan juga Nusantara. Ia bertakhta dari tahun 1350 sampai 1389 Masehi, pada masa puncak kerajaan Majapahit, salah satu kerajaan terbesar yang pernah ada di Nusantara.
Kitab Ramayana, karangan Empu Walmiki.
Kitab Ramayana |
Kitab Arjuna Wiwaha, karangan Empu Kanwa, Kerajaan Kahuripan.
Kitab Arjuna Wiwaha |
Kakimpoi ini menceritakan sang Arjuna ketika ia bertapa di gunung Mahameru. Lalu ia diuji oleh para Dewa, dengan dikirim tujuh bidadari. Bidadari ini diperintahkan untuk menggodanya. Nama bidadari yang terkenal adalah Dewi Supraba dan Tilottama. Para bidadari tidak berhasil menggoda Arjuna, maka Batara Indra datang sendiri menyamar menjadi seorang brahmana tua. Mereka berdiskusi soal agama dan Indra menyatakan jati dirinya dan pergi. Lalu setelah itu ada seekor babi yang datang mengamuk dan Arjuna memanahnya. Tetapi pada saat yang bersamaan ada seorang pemburu tua yang datang dan juga memanahnya. Ternyata pemburu ini adalah batara Siwa. Setelah itu Arjuna diberi tugas untuk membunuh Niwatakawaca, seorang raksasa yang mengganggu kahyangan. Arjuna berhasil dalam tugasnya dan diberi anugerah boleh mengawini tujuh bidadari ini.
Oleh para pakar ditengarai bahwa kakimpoi Arjunawiwaha berdasarkan Wanaparwa, kitab ketiga Mahābharata.
Kitab Sutasoma, karangan Empu Tantular, Kerajaan Majapahit.
Kitab Sutasoma |
Diambil dari berbagai sumber :
https://id.wikipedia.org
Buku Yudistira Ukranegara
Sampai di sini dulu yang dapat kami share tentang Nama-Nama Kitab Kuno dan Pengarangnya. Semoga lebih melestarikan lagi tentang peninggalan sejarah kita.
0 Response to "Nama-Nama Kitab Kuno dan Pengarangnya"
Post a Comment